Terimakasih atas kunjungan Anda, salam santun erat ukhuwah fillah. ^_^

Minggu, 22 Juli 2012

☜❀☞ Aku Memulai Dari Nol ☜❀☞

Part 1.

Bissmillahirrahmanirrahim,


 Dor.. dor.. dor..., itulah alunan musik yang disajikan ibuku untuk membangunkan tidurku setiap pagi, bukan tok tok.. tapi dor dor.. karena saking susahnya aku dibangunkan.
Aku adalah untung, nama kuno tapi penuh keberuntungan yang diberikan untukku oleh bapak sebelum beliau mengalami kecelakaan dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya
disebuah rumah sakit umum di kotaku, kata ibu ayahku seperti aku. Maklum namanya juga sama-sama cowok pasti banyak kesamaan. Ibuku adalah wanita tercantik dan terbaik yang paling aku hormati selama ini, beliau bekerja sebagai penjahit rumahan, cerewat tapi penuh perhatian, itulah sosok ibuku. Aku juga punya satu kakak cantik, sudah menikah, dan sekarang tinggal dirumah mertuanya. Sedang aku hanya tinggal dengan ibu dan kakekku, yaitu orang tua dari ibuku. 

   Aku hanya mengemban pendidikkan sampai smp sederajat, karena saat itu aku tidak mungkin meneruskan sekolahku sedang kondisi perekonomian keluargaku yang jauh dari kata kecukupan, ibuku yang janda beranak dua, sudah kurasa hebat karena berhasil menyekolahkan aku sampai smp dan kakakku juga. Ibu pernah berkata," Lanjutkan saja sekolahmu tung, nanti biar ibu cari usaha kecil-kecilan buat biaya sekolahmu nanti". Tapi kurasa sudah cukup aku merepotkan ibuku, beliau sudah sangat berjasa. Walau hanya sekolah sampai smp, aku yakin aku pasti bisa jadi orang sukses!

  Setelah kelulusanku dari sekolah tingkat pertama (SLTP), hari-hariku banyak kuhabiskan dengan main dan main. Pulang kerumah hanya untuk ganti baju, makan,tidur dan minta uang sama ibuku. Pantaslah kalau aku dulu dibilang anak durhaka sama orang tua, karena keadaanku yang semakin bandel, dan sering membantah perintah ibuku. Sampai suatu ketika aku mengalami kecelakaan kecil, motor yang dinaikin aku dan temenku meniuk masuk keselokan. Aku dan temanku pun terguling masuk kedalam selokan yang lumayan banyak batu disitu. Tangan temanku mengalami patah tulang dan aku hanya mendapat memar saja dibawah mata di sekitar pipiku, karena ketika kami terjungkil wajahku menghantam batu sedemikian kerasnya, jadi kalau di samakan dengan petinju, aku kalah karena ditinju sama batu, bukan sama lawanku. Keesokan harinya ketika aku baru bangun dari tidurku semalam, aku merasakan nyeri yang sangat dasyat pada persendian tulang-tulang ditubuhku, aku putar kembali otakku, dan aku pun tahu sebabnya, ini adalah akibat kemarin aku terjungkel dari motor. "Tok tok...". Itu bunyi ketokan pintu dari ibuku tanda menanyakan aku sudah bangun belum. "ya...". Dengan malas aku menjawab ketukan pintu dari ibu, ibu pun masuk kekamarku yang sangat berantakan dengan kasur yang beralas lantai semen dan gambar -gambar poster yang menempel disana-sini hampir disemua dinding kamarku. Dengan sepiring nasi bercampur lauk, ibuku yang baik hati itu mengantarkannya untukku sarapan pagi itu. Ibu betapa besar kasih sayangmu untukku. Meski aku yang bandel dan suka membantah perintahnya, tapi dengan kasihnya yang lembut itu, ibuku menyuguhkan makanan yang saharusnya akulah yang harus melayani beliau waktu itu. "Gimana luka jatuh kemarinmu tung, masih sakit tidak?" ibuku bertanya kepadaku. "Masih bu, malah tambah nyeri saja sumua tubuhku bu", jawabku untuk ibu sambil memutar balik tubuhku yang memang terasa nyeri. "ya sudah, nanti sore ibu carikan tukang urut buat urut tubuhmu itu, siapa tau ada yang keslo". tambah ibuku. "Ah, ngga usah bu, aku paling geli kalau di pijit, biarkan saja nanti juga sembuh." penolakanku waktu itu untuk ide ibu yang menyarankan aku untuk di urut. Ibuku cuma tersenyum dan meninggalkan aku makan dikamarku yang kaya kapal pecah itu. Dua tiga hari luka bekas jatuhku mulai membaik, dan nyeri tibuhku juga sudah membaik, ini semua berkat ibu yang kadang memberi pijatan kecil sebelum aku beranjak tidur, dibilang kaya anak kecil memang aku masih kecil waktu itu, tapi sudah badung alias bandel. 

  Setelah beberapa hari dirumah hanya berdiam diri, meratapi nasib naasku yang terjatuh dari motor, aku merindukan tempat biasa aku nongkrong dengan teman-teman. Tanpa berfikir panjang dan basa-basi langsung saja ku langkahkan kakiku menuju tempat tongkronganku dengan teman-teman yang tidak jauh dari rumahku. Ditengah jalan dimana aku sedang asyik-asyiknya bersiul, tiba-tiba satu tepukan menurun dipundak kananku. "woi... tung, mau kemana kamu?" tanya Riyan. Riyan itu adalah teman smpku dulu, tapi nasib dia tidak seperti aku, Riyan anak orang kaya dan paling kaya di desaku. "Biasa bos.. nongkrong sama anak-anak." jawabku untuk Riyan yang biasa ku panggil bos. "weleh.. masih belum kapok juga kamu tung, bukanya kamu baru sembuh akibat kecelakaanmu beberapa hari yang lalu", ledekan Riyan sambil terus merangkulku. "Hahahaha.. aku ini ngga ada kapoknya kalau belum menemui ajal kali yan," sahutku untuk Riyan sambil ngakak. "Eit.. terus kamu mau kemana yan, ngga biasanya kamu jalan kaki. Motor kamu kemana?". Tambahku untuk Riyan. "Motorku lagi dibengkel, kemarin banya meletus waktu aku pulang sekolah". Dalam hati, aku iri dengan keadaan Riyan yang serba kecukupan, motor ada, orang tua masih utuh, dan lagi Riyan itu tampan, banyak sekali cewek yang ngejar-ngejar dia, maklumlah sudah tampan tajir pula lagi, cewek mana sih yang ngga klepek-klepek. Beda banget dengan ku, anak orang tidak punya, orang tua hanya ibu yang masih tersisa, dan keadaan tubuhku yang membuat aku semakin prihatin dengan keadaanku, aku punya cacat bawaan dari lahir, kakiku panjang sebelah, jadi kalau aku jalan tubuhku miring-miring seperti layangan yang putus dari benang dan meliuk-liuk menurun kebawah. "Ye.. napa bengong kamu tung, kesurupan setan kalem ya?, hahahaha..". Suara Riyan mengagetkanku dari lamunanku. Dan aku hanya bisa nyengir sembari menggaruk kepalaku yang pura-pura gatal tapi padahal tidak gatal sama sekali. Dan sampailah ditempat dimana aku sering nongkrong dengan teman-teman, dan Riyan pun memilih untuk pulang ketimbang kumpul dengan yang lainya disini.


to be continue..
♡ ツ Berbagi Itu Indah ♡ ツ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar