Terimakasih atas kunjungan Anda, salam santun erat ukhuwah fillah. ^_^

Sabtu, 28 Juli 2012

☜❀☞ Aku Memulai Dari Nol ☜❀☞

Part 2.

Bissmillahirrahmanirrahim


 Hari itu tidak biasanya Riyan main kerumahku, tapi biasa aku tidak ada dirumah alias sedang ngluyur. Riyan di temani ibu mengobrol di ruang tamu yang hanya tersedia kursi dari kayu yang sudah lumayan rapuh pula kayunya. Tidak lama kemudian aku pulang dengan rasa penasaran kenapa tiba-tiba Riyan main kerumahku, apa ada masalah denganku? atau sebaliknya? rasa penasaran itu segera ku tebus setelah ku sampai dirumah tua warisan orang tua ibuku. "Assalamu'alaikum...?". salamku dari luar rumah. "Wa'alaikumsalam..." jawaban serentak dari Riyan dan ibuku. 
"Kenapa bos, tumben-tubenan nih main kesini?", langsung saja kutanya rasa penasaranku terhadap riyan. "Hehehe... mau ada bisnis dengan ente.. tung". jawab Riyan yang sok jadi orang arab dengan bahasa ente dan ana. Obrolan kami berlangsung dengan hangat dan ditemani segelas kopi dan pisang nggoreng buatan tangan ibuku. Ternyata maksud kedatangn Riyan kerumahku adalah untuk menawarkan kerja buatku, Riyan ingin aku kerja di toko meterial punya pamannya, karena kebetulan sedang mencari pekerja untuk jadi kuli di toko material punya pamannya itu, dan Riyanlah yang diserahkan tugas oleh pamanya untuk mencari orang yang mau kerja di tokonya itu. 

   Perbincangan antara aku dan Riyan sedikit membuatku terenyuh untuk segera mencari kerja, karena melihat usia yang sudah tidak pantas lagi jadi pengangguran dan menjadi beban orang tua. Akhirnya keputusanku waktu itu adalah aku siap kerja ditoko paman Riyan itu. Malam sebelum besok memulai kerja pertamaku, aku sempatkan ngobrol dengan ibuku di ruang makan yang sekaligus dapur. "Bu, besok aku mau mulai kerja di toko pamanya Riyan bu, Do'akan ya bu semoga lancar semuanya". kataku ke ibuku yang sedang sibuk membereskan piring bekas makanku dan ibu. "Alhamdulillah ibu senang mendengarnya, sebenarnya sudah sejak lama ibu pengin kamu kerja biar ngga suka kluntang-klantung cuma nongkrong sama teman-temanmu itu. Ibu sering denger obrolan tetangga tentang kamu tung..". jawaban ibuku waktu itu. Setelah obrolanku dengan ibuku diruang makan tadi, aku langsung menuju kamarku yang tetap seperti kapal pecah walau pun dirapikan seharinya sepuluh kali tetap saja tidak bisa rapi. Malam itu menjadi malam pertama di mana aku si Untung yang biasanya masuk kamar sekitar jam 12 malam, kini berubah drastis dan cukup bisa diacungi jempol, karena malam itu aku masuk kamar pas teng jam 10 malam. Masuk kamar boleh awal tapi seperti biasa para kaum yang suka begadang tidak mudah untuk mengubah jam tidurnya, dikamar aku hanya berbaring, menatap langit-langit atap kamurku yang kelihatan jelas sudah sangat tua. Melihat sekeliling dinding kamarku yang penuh dengan gambar-gambar yang tidak boleh dilihat bocah belum cukup umur, sampai mataku berhenti pada satu poster yang paling aku suka dan sangat aku impikan aku bisa memiliki gambar yang ada diposter itu, gambar itu adalah motor Yamaha kawasaki Ninja warna hijau, tapi lagi-lagi aku hanya bisa menarik nafas dan kembali meratapi nasib hidupku yang jauh dari kata cukup.

   Untung yang dulu sering nongkrong, hanya kluantang-kalantung, dan sering membuat naik darah ibunya kini sudah berubah total menjadi anak baik-baik, waktuku sejak kerja ditoko pamanya Riyan terkuras sudah hanya dengan kerja dan kerja, hari-hariku sehabis pulang kerja aku lebih banyak berdiam diri dikamar, kamarku semakin hari semakin terasa enak ditempati, tidak seperti sebelumnya, belum ada 10 menit rasanya bosan sekali aku dikamar. Tapi tidak dengan sekarang, badan yang capek karena pekerjaan mendukungku untuk lebih memilih beristirahat dari pada ngluyur dan nongkrong dengan teman-teman. Seperti biasa sebelum mata ini sayup dengan ngantukku, aku selalu memandang poster kesayangku.."Kawasaki Ninja aku pasti bisa memilikimu!". teriakku dengan angan-anganku untuk membeli motor yang sudah lama aku idam-idamkan itu. 

   Sudah hampir 2 tahun aku bekerja ditoko pamannya Riyan, tapi tabunganku masih belum cukup juga untuk membeli motor idamanku itu. Ada keinginan hati untuk merantau kejakarta, tapi dari sebagian teman-temanku yang merantau kejakarta banyak yang menjadi preman disana, karena kehidupan jakarta yang begitu keras, barang siapa yang tidak pintar-pintar bergaul disitu maka dia akan mudah sekali terbawa arus kehidupan jakarta yang penuh kekerasan itu. Akhirnya sambil terus bekerja di toko pamanya Riyan, aku juga mencari-cari informasi tentang lapangan kerja yang tentunya gajinya bisa lebih tinggi dibanding gaji ditoko tempatku kerja. Ada satu informasi tentang pekerjaan yang sempat menggiurkan niatku untuk ikut kerja disana, yaitu kerja menjadi TKI dimalaysia, tapi setelah kupikir kembali, rasanya akan sangat susah buatku bisa kemalaysia, karena melihat kondisi badanku yang punya cacat bawaan dari lahir. Akhirnya aku hanya kembali merenungkan nasib diriku yang penuh kekurang ini.

 Siang itu, seperti biasanya aku diajak supir pamanya Riyan untuk mengantar pesanan kepelangganya, karena aku kuli jadi pembaca tahukan kenapa aku diajak, bukan untuk berlibur bahkan untuk bermain, yaitu buat bantu nurunin barang dari mobil ketempat pelanggan. Diperjalan pulang menuju toko paman Riyan, seperti biasa musik radio menemani perjalanan kami, ada berita dari radio yang mebuat ku memutar tombol volume untuk sedikit keras dan masuk ditelingaku. Deberita itu meberitahukan tempat-tempat yang sangat cepat untuk membuka usaha, dan katanya tempat yang paling mudah untuk memualai usaha adalah dikalimantan, karena jarangnya para pesaing di provinsi yang bebatasan dengan malaysia itu. Entah hatu apa yang masuk kedalam otak dan hatiku waktu itu, aku benar-benar termakan semangat oleh berita diradio itu. Sepulang dari kerjaku, aku terus kepikiran tentang informasi diradio yang tadi siang kudengar. sambil makan aku berbincang dengan ibuku," bu, kalau misal untung merantau kekalimantan bagaimana bu..?". kumulai perbincanganku dengan ibuku. "untuk apa jauh-jauh kekalimantan, kaya disini tidak ada kerjaan saja", jawab ibuku sedikit kaget. "Kalau memang kamu mau jadi orang sukses itu tidak harus merantau jauh-jauh tung, asal kamu tekun saja, insya Allah kamu bisa jadi orang yang sukses". Tambah ibu menasehatiku. "Tapi bu, kerjaku selama bertahun-tahun di toko material pamanya Riyan gajinya tetap segitu-gitu saja, bagaimana untung bisa beli motor bu, kalau gaji untung cuma segitu-gitu saja". celotehku semakin menjadi terhadap ibu, ibuku hanya menghela nafas seperti tidak akan pernah ikhlas aku merantau kekalimantan. "Tung, kalimantan itu jauh.. dan kamu juga tidak punya saudara disana, kalau kamu kenapa-napa siapa yang mau nolongin kamu, terus kalau kamu mau merantau disana, kamu mau kerja apa disana?". ibuku kembali menasehatiku. "Ya.. namanya juga mencoba buka usaha bu, ya senemunya nanti disana, sepertinya tabungan untung lumayan cukup untuk memulai usaha disana bu, karena disana tidak banyak saingan bu, tidak seperti dipulau jawa ini. Karena sedikitnya saingan itu bisa meringankan modal untung membuaka usaha bu..,". Aku berusaha memberi penjelasan terhadap ibuku agar beliau mau mengijinkan aku untuk merantau kekalimantan. "kalau kamu memang sudah mantap mau merantau kesana, ibu cuma bisa berdoa untuk kesuksasanmu tung, tapi sebenarnya ibu lebih suka kamu temani ibu dirumah saja", Restu dari ibu akhirnya terucap dan akhirnya aku senang, meski aku juga tidak tega membiarkan beliau sendirian dirumah bersama kakek, tapi lagi-lagi ini demi kesuksesanku kelak, dan aku pun yakin setelah kesuksesan itu kuraih, Kawasaki Ninja idamanku juga akan segera terbeli. Amiin. Batinku benar-benar semangat waktu itu.

 Hari ini adalah hari perpisahanku dengan ibunda tercintaku, aku sudah bertekad untuk mengadu nasib kekalimantan, dan aku yakin nasib baikku ada disana. Entahlah darimana fikiran soka tahu itu muncul dibenaku, yang pasti petualanganku akan benar-benar berlangsung dipulau itu. Pelukan erat kuberikan kepada ibundaku tercinta, tetasan airmatanya membasahi baju kemejakanku yang sudah ku setrika serapih mungkin dan tak lupa kusemprot dengan parfum khasku yaitu pewangi pakaian dicampur air, lalu dimasukan botol kecil. Lambaian tangan ibu terus mengiringi kepergianku sampai tikungan memisahkan batas penglihatan ibu. Dan dalam hati "Ibu, tunggu aku pulang membawa kesuksesanku. Aku pasti bisa!". kukobarkan semangatku kembali dalam hati yang penuh cita-cita ini.

   Sesampainya aku dikalimantan, aku kebingungan kemana arah kaki ini harus melangkah, dan aku mengingat sesobek kertas dari ibu yang berisikan alamat bahwa ada teman dekatnya dulu yang tinggal dikalimantan. Tanpa berfikir panjang lagi segera ku baca alamat itu, dan ku cari ojek untuk membantu mencari alamat itu. Ternyata alamat itu tidak jauh dari pelabuhan tempat dimana aku mendarat tadi. Sesampai kealamat teman ibuku, aku bingung kalimat apa yang harus kuucapkan buat mereka, masihkah mereka ingat tentang ibuku yang memmang sudah hampir 10 tahun tidak saling jumpa. Ku ketok saja pintu kayu dirumah itu, "tok..tok.. Assalamu'alaikum...?" berkali-kali ku ucapkan salam dan berkali-kali juga kuketuk-ketuk pintu rumah itu tapi tetap tidak ada jawaban, apa jangan-jangan mereka sudah tidak tinggal disini lagi, batinku saat itu. Tapi tidak lama kemudian ada jawaban salam dari dalam rumah,"Wa'alaikumsalam...". jawaban dari sang pemilik rumah sebari membukakan pintu untukku. Lalu aku dipersilahkan masuk, aku banyak mengobrol dengan pemilik rumah dan berusaha menjelaskan secara detail bahwa aku adalah anak dari temanya dulu, Alahmdulillah setelah kutunjukan fotoku bersama ibu, ternyata mereka memang teman akrab dulu. Dan aku dianggapnya keluarga sendiri. Alhamdulillah, hari pertama yang indah dikalimantan. Dan tanpa basa-basi aku meminta bantuan kepada mereka untuk mencarikanku tempat tinggal atau kontrakan, karena menurutku itu yang paling pertama yang harus kulakukan, meski teman ibuku menawarkanku untuk tinggal dirumahnya saja, tapi aku tidak mau, aku ingin lebih mandiri disini. Akhirnya teman ibuku pun mau membantuku mencarikan kontrakan buatku, sengaja dicarikan dekat dengan tinggalnya dengan alasan kalau ada apa-apa biar bisa saling membantu, lagi-lagi aku berucap alhamdulillah atas dimudahkannya jalanku.
to be continue..

♡ ツ Berbagi Itu Indah ♡ ツ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar